Visit to Facebook Ikhwan Militan

Profil Facebook Ikhwan Militan

Senin, 23 Maret 2009

Belajar, Mengajar dan Berlatih


Bismillah,
Assalamualaykum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Ikhwah Fillah yang di rahmati Alloh, jumpa lagi bareng ane di dunia kita...dunia ukhuwah...zona mulim sejati yang hanya merindukan keridhoan Alloh.
Siaaa....aap, 1...2....3
Satu pengalaman menarik dari kegiatan kemaren adalah bahwasanya tidak ada yang mustahil dan tak ada yang gak bisa selagi kita mau mencoba dan berusaha untuk bisa.
Selama mengikuti diklat ane merasa asing dengan istilah-istilah inggris, maklum ane kan orang sunda. he..he.. ane gak tau apa itu istilah Raftling, Snafling dan forsicking/Ascending. apalagi kenal dengan benda yang namanya webbing, descender atau figure eight dan carabinner.
Tapi, setelah mencoba dan menyingkirkan rasa takut, kok takut?(iya kan nyawa kita taruhannya bila salah menggunakan dan tdk mematuhi prosedur). Ane mulai jatuh hati tuh sama benda2 aneh tadi dan mulai akrab dilisan(nggak njlimet lagi ngucapinnya). Lho kok jadi ngebahas ini sih ilmu dan hikmahnya apa? sabar-sabar brow, sist, akhi, ukhti.
Ternyata tak ada yg mustahil dan tak ada yg tak mungkin untuk kita lakukan selama kita mau berusaha untuk belajar dan berlatih. asal kita mau dan serius untuk belajar sesuatu yg besar dan sulitpun akan kita taklukkan, dengan syarat sungguh2 dan istiqomah. bukankah ada peribahasa mengatakan "CIKARACAK NINGGANG BATU, LAUN2 JADI LEGOK" artinya air setetes yang jatuh berlangsung secara kontinyu akan melubangi sebuah batu.
Sahabat, teruslah belajar dan berlatih. ini bukan hanya jargon saja atau sebuah slogan saja "TIADA MANUSIA YANG TERLATIH, YANG ADA ADALAH MANUSIA YANG TERUS BERLATIH". Karena Belajar adalah sesuatu perbuatan yang agung diatas perbuatan lainnya.(ane pernah baca di kitab fiqih).
Oke, sahabat sampai jumpa lagi pekan depan pada kegiatan yang lebih seru lagi tentunya, dan stay tune terus di blog kesayangan kita.
Tadinya ane mau nulis ttg Sirroh Nabawiyah (Sejarah Hidup Rosululloh), mumpung momentnya tepat di Bulan Maulid ini, bulan kelahirannya beliau.
InsyaAlloh mulai sekarang dan pekan-pekan selanjutnya ane mau menyisipkan tentang MOTW. Apa tuh MOTW? Beidewey, eniwey baswey, MOTW adalah sebuah pesan mingguan dari kami Ikhwan Militan untuk para sahabat.
MOTW = Message Of The Week, mudah2an menjadi setitik air ditengah padang pasir nan gersang.
MOTW ---> " Buat apa mengejar harta dan kekuasaan bila akhirnya kita tinggalkan, Kenapa harus memberi perhatian berlebihan jika para insan tersayang tak bisa menemanimu diliang kesendirian".

Senin, 16 Maret 2009

Rapatkan Barisan


Bismillah,
Assalamualaykum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Ikhwah Fillah yang di rahmati Alloh. Ane kangen nih gak lama gak masuk kerumah ane ini. sepi bangets.
Terlalu banyak yang ingin ane tulis di posting kali ini ada suka, duka, bahagia, sedih, ah rame deh rasanya (Lho, Kayak Nano-Nano ya?)
Udah gak ngelantur, fokus...fokus..... satu-satu aja ya.
SUKA, ternyata ane ketemu dengan seseorang yang jadi idola ane, siapa tuuuh (Opick dong), yaps siapa lagi kalo bukan si pelantun nasyid ini apalagi dikolaborasikan dengan dik doank. wuih makin mantep aja, ane aja ampe nganga saking takjubnya, untung laler pada soleh gak ada yang coba-coba iseng masuk ke mulut he...he...he...
DUKA, sayang idola ane yang satunya lagi gak ada, raihan gak bisa ngisi acara tuh. hiks...hiks...hiks... dan gak bisa foto-foto bareng mereka (bukan gak bisa seee..h) tapi kita kan musti Profesional (ceilee..eeh), masa panitia yang mustinya ngatur n jagain malah ikut2an ngaririweuh. (ngerti gak? ngerepotin). Dan kita ngamalin apa yang kita dapetin dari guru kita, buat apa foto-foto? buat disombongin...dibanggain...Naudzubillah.
kami mendapat fitnah, (gak tau ini fitnah, ujian, atau teguran dari Alloh) yang pasti ternyata syetan gak pernah lelah untuk selalu menjerumuskan kita dalam lembah penyesalan dan kehancuran. ini tugas kita, kita mungkin selama ini hanya ingin soleh sendiri, ingin masuk syurga sendiri dan membiarkan sahabat lainnya ada dalam kefuturan, dimana rasa ukhuwah kita, dimana tidak ada kesetiaan tanpa kesetiaan kita yang sering kita teriakan (ikhwan militan marah nih). Sahabat, mumpung kita ada ada waktu dan peran juga kesempatan yang diberikan Alloh, mari kita berbuat untuk sesama demi kehidupan yang lebih bermakna (wuih, sok bijaksana bangets)
BAHAGIA, ternyata sulaturahim itu nikma...aat bangets, persaudaraan yang dijalin karena Alloh indaaa...aah bangets, Sahabat kuatkan barisan. Pegang erat ukhuwah kita.
SEDIH,Ane mewakili kaum ikhwan, merasa gimanaa....aaa gituh, kemanakah para ikhwan? tidur?, duduk manis didepan TV? ato mo gantiin posisi akhwat beres2 rumah gituh? ngurus anak?, Ikhwan!!! kita kalah telak pada pekan kemaren, kita kalah jumlah, kalah prestasi, apalagi soal disiplin. gak ada tuh nempel selama 3 bulan saat diklatsar. Mau apel pagi? Ikwan leled bin caleuy bin gerakannya reply. Apalagi pas raftling, boleh lah disini kita ngalah karena membutuhkan skill, mental dan kemampuan. Tapi semuanya gak ada yang gak bisa selama kita mau berusaha.
Fyuuh, lega rasanya. setelah mengeluarkan unek-unek yang selama 4 hari dipendam.
Sahabat, tidak ada kata untuk merendahkan, apalagi untuk menghina, tapi semata-mata ingin membangun kembali ukhuwah diantara kita, ini semata untuk mengingatkan dalam ketaqwaan dan kesabaran, dan amar ma'ruf nahyi munkar.
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali-Imron 104)

Rabu, 11 Maret 2009

Kita dan Peran


Bismillah,
Assalamualaykum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Ikhwah Fillah yang di rahmati Alloh

Ada seorang Sahabat yang hadir dalam kehidupan kita, tapi adakalanya kita merasa berat hati untuk berpisah, namun sebagian lagi merasa biasa-biasa saja ada dan tidak adanya ia tidak berpengaruh besar pada kehidupan kita.
Seorang bijak mengatakan "Harus ada keterlibatan dalam keterikatan dan harus ada keterikatan dalam keterlibatan". Memang bila kita kaji pada kehidupan kita hanya orang-orang yang memiliki andil dalam kehidupan kita yang kita merasa berat bila harus berpisah dengan mereka, mereka itu bisa orang tua, saudara dan sahabat lainnya.
Sebagai ilustrasi : Ambillah sebuah mangkuk berisi air penuh, lalu celupkanlah tangan kita kedalam mangkuk tersebut, kemudian angkatlah. Apa yang terjadi? pasti air itu meluber keluar dan ada ruang kosong diatas mangkuk tersebut. Nah, semakin kita dalam mencelupkan tangan kita, akan semakin banyak air yang keluar dan semakin banyak pula udara didalam mangkuk tersebut.
Sahabat begitu pula dalam hidup ini, semakin dalam kita masuk kedalam kehidupan seseorang, akan semakin dalam pula rasa kerinduan kita padanya, karena tangan sahabat itulah yang selama ini mengisi kehidupan kita, dan setelah ia pergi akan terjadi ruang hampa yang ditinggalkan.
Demikian artikel dari ane semoga bermanfaat,
Artikel ini ane dedikasikan kepada seseorang yang baru tadi siang pergi karena menggapai cita- dan harapannya. Ane doakan "Sahabat semoga Alloh meridhoi derap langkahmu, tercapai segala cita-cita dan harapanmu".

Minggu, 08 Maret 2009




CINTA LAYAKNYA SEPERTI SEEKOR KUPU-KUPU, SEMAKIN SUNGGUH-SUNGGUH KALIAN MENGEJARNYA, SEMAKIN JAUH IA TERBANG MENINGGALKAN KALIAN. BIARKAN KUPU-KUPUMU TERBANG KEMANA SAJA IA SUKA. SIAPA TAHU, BILA IA LELAH DAN TIDAK SADAR AKAN KEBERADAANMU IA BAKAL MENGIBASKAN SAYAPNYA KEARAHMU MENUMPANG TEDUH DARI PANAS HUJAN BADAI DUNIAWI DALAM KEADAAN YANG KALIAN TIDAK SANGKA, MUNGKIN SAJA KUPU-KUPUMU YANG KAU KEJAR ITU BUKAN KUPU-KUPU YANG ALLOH PERUNTUKKAN UNTUKMU.

Kala Cinta Bersemi...


Bismillah,

Yaa Alloh bimbinglah setiap ucapan yang keluar dari setiap huruf yang dituliskan, Semoga menjadi berkah dan mendapat Rahmat dariMu.

Ikhwah Fillah yang dirahmati Alloh

Kita tidak akan habis2nya membahas yang namanya cinta. Yah..cinta. Tak pernah bosan untuk dibahas. Sesuatu yang diulang, dan akan terus berulang. Dari zaman nenek moyang (bapak Adam dan Ibunda Hawa) sampai akhir zaman. Manusia yang tengah merasakannya bisa lupa waktu, lupa diri, lupa makan, bahkan lupa ingatan! (ck..ck..ck..the power of love). Afwan, saya bukan seorang pujangga apalagi pakar cinta. Tapi (katanya) kekuatan cintalah yang menjadikan seseorang mendadak puitis, mendadak kreatif, mendadak inovatif, mendadak solutif, dan mendadak dangdut (lho?! He..he..afwan jiddan). Saya tidak akan membahas tentang cinta, apa itu cinta? karena saya bukanlah pakar cinta.


Menurut hasil wawancara ana dengan senior yang udah menikah :

Ana bertanya : "Jodoh itu cerminan diri kita, Kalo sebelum ketemu, kita mikirin orang lain, berarti dia juga lagi mikirin akhwat lain. Ya gak? Makanya selama ini kita tuh harus mikir-mikir dulu kalo mau jatuh cinta, takutnya dia juga lagi jatuh cinta sama akhwat lain".


Kang Ustadz menjawab : "Iya, betul. akang juga pernah diceritain seorang teman ikhwan. Katanya, penyesalan itu justru akan semakin besar ketika kita sudah menikah. Coba bayangkan ketika istri antum sedang tertidur pulas di sisi antum. Lalu tataplah wajahnya. Dia adalah orang yang Allah pilihkan untuk mendampingi antum, yang akan menemani hari-hari antum. Padahal, dulu, ada wajah orang lain yang ada di pikiran antum dan mengisi hati antum. Pasti rasa bersalah itu akan muncul dan meluap-luap dalam hati. Dan tanpa terasa, air mata akan berjatuhan, air mata penyesalan sekaligus tangis kebahagiaan karena telah mendapatkan ganti yang pastinya terbaik menurut Allah.


Terlepas dari semua itu, cinta yang bersemi sebelum waktunya juga akan mempengaruhi perjalanan bahtera rumah tangga. Tanpa kita sadari dan tanpa kita kehendaki, perasaan membanding-bandingkan pasangan dengan orang yang singgah lebih dulu di hati kita akan ada. Beruntung jika jodoh kita ternyata memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang yang dulu kita cintai. Tapi bagaimana jika hati kita tertutup untuk melihat segala kelebihan itu? Yang kita lihat hanya kekurangan-kekurangannya saja, sedang kelebihan-kelebihan orang yang dulu kita cintai justru begitu nampak jelas di mata kita. Maka kekecewaanlah yang ada. Perasaan menyesal karena mungkin dulu malu atau terlambat mengungkapkan cinta padanya. Menyesal karena mungkin dulu pernah menolaknya atau tidak memilihnya. Yah, menyesal dan menyesal...kemudian kecewa. (na'udzubillah...).


Lalu bagaimana jika orang yang kita nikahi adalah orang yang sama dengan yang kita cintai sebelumnya? Maka bisa jadi bahagia, atau malah kecewa. Bahagia karena mendapatkan orang yang kita cintai dan kita kagumi, kecewa karena ternyata sifat-sifat yang kita kagumi di dirinya justru tertutup dengan kekurangan-kekurangan yang baru kita ketahui setelah menikah (No body's perfect guys!).


Makanya, lebih enak mencintai jika sudah tiba saatnya. Maksud ane saat semua telah menjadi halal dan diridhoiNya. Kapan? Tentunya di saat yang tepat, di kondisi dan situasi yang tepat, di tempat yang tepat, dengan cara yang tepat, dan dengan orang yang tepat! Akan banyak surprise yang kita temui dari pasangan kita. Masa-masa ta'aruf dalam rumah tangga akan terasa lebih lama.


Lha, trus kalo cinta itu datang sebelum waktunya gimana? emangnya kita bisa milih dan nentuin kapan mau jatuh cinta? nggak kaan?? Bener sie..Kita gak tau kapan cinta akan datang. Cinta datang tak diundang, pergi juga gak dianter (jailangkung kaleee...). Tapi kita bisa menyiram, memupuk, dan merawatnya hingga bersemi atau malah membiarkannya layu, dan mati...Itu pilihan kita! Mau terus dirawat, dikelola/dimanaj, dipendem, atau dikubur hidup-hidup. So, mau pilih yang mana?Layaknya orang yang sedang berpuasa dan menanti detik-detik berbuka. Jika dia mampu menahan segala cobaan dan godaan saat berpuasa, maka kebahagiaan, kepuasan dan keberkahanlah yang dirasa saat tiba waktu berbuka. Percaya deh!


Dan jangan pulalah melontarkan kata2 ta'arruf atau khitbah kepada akhwat, Jangan mudah melontarkannya jika tak ada komitmen dan kesungguhan untuk meneruskannya. Mengapa demikian? Antum tahu, bahwa sifat kaum hawa itu lebih sensitif. akhwat mudah sekali terbawa perasaan. Disadari atau tidak, diakui atau tidak, akhwat adalah makhluk yang mudah sekali GeEr, suka disanjung, suka diberi pujian apalagi diberi perhatian lebih. Jadi saat kata ta’aruf atau mungkin khitbah itu keluar dari lisan seorang lelaki baik dan sholih seperti antum, tak ada alasan bagi akhwat untuk menolak. Karena jika akhwat menolak tanpa alasan yang jelas, maka hanya fitnah yang ada. Jadi, tolong tanyakan lagi pada diri antum, apakah kata-kata itu memang keluar dari lubuk hati antum yang terdalam? Apakah antum sudah memohon petunjuk kepada yang Maha Menguasai Hati? Apa antum benar-benar siap (ilmu, iman, mental, fisik, materi, dll) untuk menjalin ikatan suci bernama pernikahan? Sekali lagi, berhati-hatilah dengan kata ta’aruf. karena kata2 tersebut menurut ane merupakan pintu gerbang halaman menuju pintu rumah yaitu pernikahan.


Yang jadi pertanyaan adalah seberapa jauh pintu gerbang halaman tersebut menuju pintu rumah kita??? Ya tergantung, bisa lama, bisa sebentar atau malah samasekali gak pernah sampai masuk kerumah itu.


Padahal selama perjalanan akan banyak cobaan menghadang. Bunga-bunga indah di halaman rumah antum bisa membuat akhwat terpesona. Kolam ikan yang indah juga membuat akhwat terlena. Mungkin akhwat tergoda dengan dan terlena dengan sesuatu yang antum sajikan. Tapi akhwat nggak berhak, akhwat belum mendapat izin dari si empunya rumah. Kasihan akhwat yang ingin segera mencapai sebuah keberkahan, tapi di tengah jalan antum menyuguhkan keindahan-keindahan yang membuat akhwat lupa akan tujuan semula. Lebih menyakitkan lagi jika antum membuka gerbang itu lebar-lebar dan akhwat pun menyambut panggilan antum dengan hati berbunga-bunga. Tapi setelah akhwat mendekat dan sampai di depan pintu rumah antum, ternyata pintu rumah antum masih tertutup. Bahkan antum tak berniat membukakannya. Saat itulah hati sang akhwat hancur berkeping-keping. Setelah semua harapan yang akhwat rangkai, akhwat bangun, tapi kini semua runtuh tanpa sebuah kepastian. Atau mungkin antum akan membukakannya, tapi kapan? Antum bilang jika saatnya tepat. Lalu antum membiarkan akhwat menunggu di teras rumah antum dengan suguhan yang membuat akhwat kembali terbuai, tanpa ada sebuah kejelasan. Jangan biarkan akhwat berlama-lama di halaman rumah antum jika memang antum tak ingin atau belum siap membukakan pintu untuk akhwat. Kasihanilah akhwat, bila dia berlama-lama berada didepan pintu rumah antum. Siapa tahu rumah antum memang bukan tempat berlabuhnya hati akhwat ini. Ada rumah lain yang siap menjadi tempat bernaung bagi akhwat dari teriknya matahari dan derasnya hujan di luar sana.


Dan mungkin Akhwat ini tak ingin mengkhianati calon suaminya yang sebenarnya. Di istananya ia menunggu calon bidadarinya. Menata istananya agar tampak indah. Sementara akhwat berkunjung dan berlama-lama di istana orang lain. Akhi, sebelum ijab qobul itu keluar dari lisan antum, cinta adalah cobaan. Cinta itu akan cenderung pada nafsu. Cinta itu akan cenderung untuk mengajak berbuat maksiat . Itu pasti! Langkah-langkah syetan yang akan menuntunnya. Kita tentunya gak mau memakai label ‘ta’aruf” untuk membungkus suatu kemaksiatan bukan?


Hati ini milik Alloh, jadi hanya Allohlah yang berhak menempatinya, carilah keberkahan dari pernikahan, tentunya berkah diawal, ditengah dan diakhir kehidupan.


Menikahi Orang yang kita Cintai itu gak wajib, tapi mencintai orang yang kita nikahi itu adalah wajib.


(Afwan, bila sahabat telah membaca posting ini sebelumnya, bukankan sebuah buku tersusun dari rangkaian huruf A-Z yang terangkai rapi? bukankah sebuah hitungan matematika tersusun dari angka 0-9 yang dirangkai).


Sebarkan ilmu yang antum ketahui, walaupun hanya satu ayat. InsyaAlloh bermanfaat.

Ingin?!!.. Selanjutnya???


Bismillah.
Assalamualaykum Warohmatullohi Wabarokatuh
Ikhwah fillah apa kabarnya pada hari ini? Ada Kejadian unik pada hari jumat kemarin, pas dikasih pengarahan oleh Kang Duden tentang SSG Lanjutan.
Pada salahsatu sesi beliau berkata : "Siapa yang ingin kaset ini?". (kaset tausiyah dari guru kita, siapa yang gak mau laa.hh)
Spontan saja kami semua mengacungkan tangan ala SSG. Tapi, beliau meletakkan kembali kaset tersebut. Kemudian beliau berkata lagi: "Siapa yang ingin kerudung ini?". Dengan refleks akhwat mengacungkan tangan juga. biasa acungan tangan ala SSG. Dan Pada akhirnya beliau menanyakan kembali hal serupa. Tak nunggu komando lagi, ana kemudian Kang Bambang juga ikhwan yang lainnya menyambar kaset yang dipegang oleh Kang Duden tadi (kebetulan kasetnya 3 biji dan kerudung 2 buah), begitu juga akhwat kalo gak salah ukhti Wiwit dan Ukhti...(siapa yah...ane lupa lagi).
Setelah itu beliau bertutur :"Semua orang ingin Syurga, ingin kenikmatan dan kesenangan. Tapi hanya sedikit saja yang mau melakukan hal2 yang mendekatkan kita ke syurga, mendekatkan kita pada kesenangan dan kenikmatan abadi, kita kalah dengan kesenangan sesaat dan derita berkepanjangan".
Seperti halnya simulasi tadi, semua orang ingin kaset dan kerudung. Tapi hanya beberapa orang saja yang mau menjemput dan berikhtiar untuk mendapatkannya. begitu pula mengapa dalam Al-Quraan mengapa kata Aamanu selalu bergandengan dengan Wa'amilushsholihat. Kita yakin, kita tahu tapi harus dilanjutkan dengan tindakan nyata yaitu amal.
Terima kasih kang Duden sering2 aja yah....
Dasar SSG (Santri Serba Gratis)