Visit to Facebook Ikhwan Militan

Profil Facebook Ikhwan Militan

Sabtu, 14 Februari 2009

Indahnya Kehidupan...


Ada orang mengeluh, hidup tidak aman, banyak maling, banyak pencopet, banyak penodong. Cari pekerjaan susah karena harus nyuap, dagang juga susah karena banyak pungutan liar, berpolitik susah karena politik itu kotor, jadi orang jujur juga susah karena dimusuhi, jadi pejabat juga susah karena harus setor keatas, jadi orang kecil lebih susah lagi karena selalu terinjak-injak. Dunia kita benar-benar seperti neraka, keluhnya.Menurut hadis Nabi, dunia ini bisa menjadi taman yang indah seperti sorga (addunya bustanun), tetapi ada syaratnya, yaitu didukung oleh pilar-pilar yang kuat. Apa saja pilar surga dunia ? Pertama, dengan ilmunya ulama (bi`ilmi al `ulama), yakni jika tatanan dunia ini diatur dengan ilmu, ada konsepnya yang masuk akal. Tatanan pemerintah, tatanan ekonomi, tatanan budaya yang tidak berpijak pada ilmu niscaya akan menghasilkan kekacauan. Kedua ; dengan keadilan umara (bi`adli al ¡umara¢), maksudnya pemerintahnya berlaku adil, yakni menempatkan segala sesuatu pada tempatnya, yang benar ditempatkan sebagai kebenaran, yang salah ditempatkan sebagai kesalahan, yang milik negara ditempatkan di kas negara, yang hak rakyat diberikan kepada rakyat dan seterusnya. Menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya, misalnya korupsi adalah perbuatan zalim, dan kezaliman akan mengubah yang indah menjadi penderitaan. Ketiga; dengan ibadahnya para hamba (bi`ibadati al`ubbad), yakni masyarakat merendahkan diri mengabdi kepada Tuhan, segala yang dikerjakan diniatkan secara ikhlas karena Allah. Jika orang melakukan sesuatu tidak dengan ikhlas akan menggiring mereka pada kemunafikan, dan kemunafikan akan membuat pergaulan menjadi tidak nyaman. Kempat; dengan kejujuran para pengusaha (bi amanat at tujjar); yakni pengusaha tidak memanipulasi kualitas, tidak membobol uang negara, tidak melakukan kolusi dengan pejabat, tidak memanfaatkan kebodohan konsumen. Jika pengusaha tidak jujur maka rasa aman (trust) pembeli akan hilang, dan jika trust tidak ada maka hidup atau transaksi menjadi tidak nyaman. Kelima; dengan . Kelima dengan kedisiplinan para pekerja (binasihati al muhtarifin). Jika para pekerja tidak disiplin maka pelayanan sosial akan menurun, produksi akan menurun, lembaga usaha tidak untung, kesejahteraan karyawan tidak bisa naik. Keenam, dengan kemurahan hati rang kaya (bisakhawati al ¡aghniya¢), yakni orang yang memperoleh rizki lebih banyak selalu ingat hak-hak orang miskin (zakat, infaq, sedekah) sehingga harta tidak menumpuk pada sekelompok kecil orang kaya. Ketujuh; dengan doanya orang faqier (bida`wati al fuqara¢) . Jika orang kaya bermurah hati kepada fakir miskin, maka mereka tidak mendendam kepada orang kaya, sebaliknya justeru mencintai, menghormati dan selalu mendoakan mereka. Jika pilar-pilar itu berdiri, pastilah hidup di dunia ini indahseperti di sorga, tidak ada konflik horizontal, hidup terasa indah meski berbeda-beda posisi dan rejeki.

Muslim Shaleh? Kenapa tidak,...

”Kamu sekalian adalah pemimpin, dan kalian akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinan kalian,” (H.R. Bukhori dan Imam Muslim)

Setiap orang mu’min pastilah mendambakan dan berusaha supaya dirinya menjadi muslim Shaleh atau shalehah, ada tiga karakteristik orang yang shaleh yakni:
Pertama, ia sangat cinta kepada Alloh, dan itu dibuktikan dengan semangat ketaatan yang luar biasa kepada sang Kholik, serta ikhlas berjuang dijalan-Nya bahkan berkorban demi kekasih-Nya. Ini sunggh indah, apa yang ia wakafkan bukan hanya hartanya, tetapi jiwa raganya ia wakafkan untuk mencapai keridoan-Nya. Ia bukan hanya penggemar, melainkan penikmat tahajjud.
Kedua, hamba ini memiliki satu kesenangan yaitu gemar berbuat baik. Ia hanya bahagia bila sudah berbuat baik. Itulah Cinta Sejati, sifat dominan ilahiah Ar-Rohman dan Ar-Rohim ada pada dirinya. Misi hidupnya jelas, mencari berkah. Setelah menerima lalu ia akan mengasih, demikian seterusnya. Itulah makna terma kasih.
Ketiga, dia sangat sibuk memperbaiki dirinya. Ia sama sekali tidak tertarik mencari kekurangan apalagi aib orang lain. Istighfar adalah amalnnya, hatinya sangat halus, firasatnya tajam dan air matanya pun gampang menetes.

Pengalaman Spiritual pada Solo Bovouac



Bismillah,


Subhanalloh, menjadi karunia terindah dan nikmat terbesar ana menjadi SSG-DT ke 17 ini, begitu banyak pengalaman hidup yang tidak pernah dirasakan bahkan dibayangkan sebelumnya, olehkarena itu Alhamdulillah, ana tidak pernah melewatkan setiap materi tiap pekannya. Salahsatu kegiatan yg dilaksanakan di SSG ini adalah Solo Bovouac.




Pada kegiatan ini, subhanalloh... begitu banyak pengalaman spiritual yang saya alami. Dari sekian banyak gunung yang ana daki (kebetulan ana seorang pencinta alam sejak SMA, bukan pamer lho...), baru kali ini merasakan nikmatnya ana berdua dengan Alloh saja, tak ada siapapun disekeliling kita, hanya diri ini dan dosa yang dibawanya, Kebetulan tenda ana di puncak bukit, jadi bisa melihat keadaan disekeliling. Di seberang bukit ana lihat menara tower telepon seluler dengan memancarkan sinar merahnya yang berkedip-kedip, melihat kebawah ana lihat lampu-lampu penerang di perumahan penduduk, lantas ana berfikir semua itu ada yang membuatnya... ada yang membangunnya... dan bagaimana dengan alam semesta ini?

Alam semesta ini juga pasti ada yang membuatnya, tidak mungkin jadi begitu saja, pohon-pohon, bukit, gunung, lembah, dan segala sesuatu yang ada di alam ini pun pasti ada yang menciptakannya, ada yang membuatnya, Siapa..... tentu saja pemilik kekuasaan alam ini yakni Allog SWT.
Ketika langit cerah, kupandang bintang dilangit, subhanalloh... begitu banyaknya begitu indahnya, begitu luasnya, kita? manusia? sungguh treramat kecil, tidak berarti apa-apa bila dibanding dengan luasnya alam raya ini. Tapi kenapa banyak manusia yang sombong? pongah, congkak seakan dia menguasai segalanya.
Ketika korek ana kehujanan, betapa sulitnya kita hidup tanpa orang lain, betapa kita membutuhkan luran tangan orang lain, tapi kenapa? sesama manusia saling curiga? saling menuduh? memfitnah? bahkan dengan berani menghilangkan nyawanya. Naudzubillahi min dzalik.
Semoga semakin kita banyak merenung, memikirkan tentang penciptaan Alloh, semakin terbuka lebarlah mata hati kita akan kekuasaaannya, sungguh kita tidak berarti apa-apa, tidak ada yang layak kita sombongkan,
تفقروا في خلق الله ولا تتفقرو في داة الله

"Bertafakurlah terhadap penciptaan Alloh, Dan janganlah bertafakkur tentang dzat Alloh"
Semoga bermanfaat dengan uraian ini.