
1.Sambutlah hari dengan shalat tahajjud. Karena prilaku kebiasaan orang2 soleh sebelum kalian adalah giatnya melaksanakan shalat tahajjud.
Kemanakah para ikhwan? disetiap dauroh, majlis ta'lim, lembaga dakwah dan pengajian lain2nya, ikhwan di dominasi oleh akhwat.
Ayo semangat!!! kita berlomba dalam kebaikan "Fastabiqul Khoirot". Ana mewakili ikhwan merasa malu oleh semangat juang dan dakwah para akhwat.
"Aku menurut suara hati hamba-Ku terhadap diri-Ku, dan Aku selalu bersamanya manakala ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam kalbunya, niscaya Aku pun mengingatnya dalam diri-Ku, dan jika ia mengingat-Ku dalam suatu kumpulan orang, maka niscaya Aku mengingatnya didalam kumpulan lain yang lebih baik daripada kumpulannya. Jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, niscaya Aku mendekatkan diri kepadanya sehasta, dan jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sehasta, maka Aku mendekatkan diri kepadanya sedepa, jika ia datang kepada-Ku berjalan kaki, niscaya Aku datang kepadanya dengan berlari kecil." (HR. Syaikhan dan Tirmidzi)
”Kamu sekalian adalah pemimpin, dan kalian akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinan kalian,” (H.R. Bukhori dan Imam Muslim)
Setiap orang mu’min pastilah mendambakan dan berusaha supaya dirinya menjadi muslim Shaleh atau shalehah, ada tiga karakteristik orang yang shaleh yakni:
Pertama, ia sangat cinta kepada Alloh, dan itu dibuktikan dengan semangat ketaatan yang luar biasa kepada sang Kholik, serta ikhlas berjuang dijalan-Nya bahkan berkorban demi kekasih-Nya. Ini sunggh indah, apa yang ia wakafkan bukan hanya hartanya, tetapi jiwa raganya ia wakafkan untuk mencapai keridoan-Nya. Ia bukan hanya penggemar, melainkan penikmat tahajjud.
Kedua, hamba ini memiliki satu kesenangan yaitu gemar berbuat baik. Ia hanya bahagia bila sudah berbuat baik. Itulah Cinta Sejati, sifat dominan ilahiah Ar-Rohman dan Ar-Rohim ada pada dirinya. Misi hidupnya jelas, mencari berkah. Setelah menerima lalu ia akan mengasih, demikian seterusnya. Itulah makna terma kasih.
Ketiga, dia sangat sibuk memperbaiki dirinya. Ia sama sekali tidak tertarik mencari kekurangan apalagi aib orang lain. Istighfar adalah amalnnya, hatinya sangat halus, firasatnya tajam dan air matanya pun gampang menetes.
AJI MUMPUNG
1. Ada yang mumpung mengutamakan handai taulan.
2. Ada yang mumpung dengan alas an kapan lagi, selagi ada kesempatan.
3. Ada pula yang mumpung dalam proses kedinasan, kepentingan pribadi ditumpangkan dan diutamakan.
4. Ada lagi yang memanfaatkan kebaikan atasan, dengan kesadaran atau untung-untungan, siapa tahu sesuai dengan harapan.
5. Ada juga yang jelimumpung keadaan sedang tak berketentuan. Menumpangkan kepentingan dengan harapan muncul kembali peluang jabatan yang menguntungkan, demi itulah maka ”segala cara harus dihalalkan”.
Banyak cara lain untuk ”mumpung”, tapi kita sepakat untuk tidak berteman dengan kata ”mumpung”.
Kita semua wajib menganut ilmu ”mumpung”, untuk hal-hal tertentu semacam ini ; mumpung orang tua masih hidup, mari kita tunda kesenangan kita demi kebahagiaan mereka, mumpung kita punya kesempatan dan peran mari kita berbuat sesuatu untuk ummat demi memperoleh ridho dan JannahNya, mumpung kita punya kemampuan mari kita bantu sesama.